Pada tanggal 9 Desember kemaren banyak sekali demo-demo yang menentang korupsi, karena pada tanggal tersebut diperingati sebagai hari Anti Korupsi Sedunia. Seharusnya hari anti korupsi ini tidak perlu ada dalam kalender, karena ini merupakan suatu peringatan terhadap sesuatu perbuatan manusia yang kurang baik, tetapi kenyataannya korupsi itu memang ada dan merajalela.
Saya mengibaratkan korupsi itu dengan sifat iri yang ada pada mahluk Tuhan yang bernama manusia, ada yang iri nya sesaat karena ia mampu mengendalikan pikirannya agar tidak terbawa oleh kondisi yang kurang baik tetapi terulang kembali di waktu yang lain, ada yang iri agak lama karena dia butuh waktu untuk melupakan iri tersebut dengan melakukan aktivitas yang lain, ada yang pura-pura tidak iri padahal rasa iri nya selalu mengikutinya kemanapun ia pergi, ada yang merangkul rasa iri untuk dijadikan teman hidupnya dan ada pula yang menanam serta memelihara rasa iri ini dengan baik sepanjang hidupnya.
Ada yang bilang bahwa korupsi itu seperti candu rokok semakin dihisap semakin kecanduan dan merokok itu akan lebih terasa nikmat kalo sudah batuk-batuk, jadi jika seseorang yang korupsi belum terasa lengkap jika tidak memperoleh pengakuan atau jabatan dari publik sebagai seorang Koruptor.
So... bagi para koruptor yang telah sukses silahkan nikmati hasil kerja kerasnya dan silahkan diwariskan kepiawaian anda sebagai koruptor kepada generasi keturunan anda, karena korupsi adalah warisan dan ilmu yang sangat bermanfaat bagi keturunan anda untuk berjuang hidup di masa reformasi dan demokrasi terbuka saat ini...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar