Pertandingan sepak bola antara Timnas Selection vs LA Galaxy yang disiarkan secara live dari stadion Gelora Bung Karno kermaren menyematkan kisah tersendiri bagi pemain sepak bola timnas Indonesia, terutama bagi Andik Firmansyah.
Pemain mungil ini mendapatkan jersey David Beckham walaupun telah duduk di bangku cadangan dan istimewahnya lagi karena David Beckham yang menginginkan bertukar jersey dengannya. Memang saat bertukar jersey Andik Firmansyah tidak perlu bersusah payah namun sebelum pertukaran jersey tersebut atau saat waktu pertandingan dilaksanakan Andik Firmansyah harus melewatinya dengan menerima tekel keras dari sang Idola, tekel yang cukup kasar karena dilakukan dari belakang dan tidak mengenai bola sama sekali alias mengincar kaki dan ternyata David Beckham sengaja menghentikan lari Andik Firmansyah yang sangat ngacir tersebut karena dia kalah adu sprint.
Karena tekel keras itulah akhirnya Sang Idola David Beckham berniat untuk bertukar jersey dengan Andik Firmansyah dan menolak bertukar jersey dengan pemain timnas lainnya.
Pada malam pertandingan itu semua pemain timnas merasa terhormat dapat bermain bersama pemain kelas dunia dan Adik Firmansyah berhasil menjadikan malam itu menjadi lebih istimewa dengan membawa jersey David Beckham bernomor punggung 23 tersebut.
“Saya tidak akan mencuci baju ini selama 3 hari walaupun bau keringat“ kata Andik Firmansyah kepada wartawan saat diwawancarai. Dan saya sebagai pecinta sepak bola tanah air memberikan ucapan selamat dan appresiasi yang positif buat Andik Firmansyah karena berkat usaha dan kerja kerasnya dia mampu mencuri perhatian pemain dunia sekelas David Beckham atas kepiawaiannya mendrible bola sambil berlari ngacir dan melewati lawan seperti yang dilakukan Lionel Messi di Klub Barcelona. Semoga keterampilan Andik Firmansyah ini membuahkan hasil yang positif untuk kemajuan sepak bola Indonesia dan mendapatkan perhatian dari para pencari bakat di tim atau klub sepak bola dunia. Sehingga para pemain lokal Indonesia dapat berkompetisi di liga liga elit eropa seperti Liga Inggris, Liga Spanyol, Liga Belanda atau Liga Jerman dan Italia.
Jika suatu saat anak Surabaya yang mungil dan pernah berprofesi sebagai penjual gorengan ini menjadi pemain besar, saya harap ia tetap berjiwa nasioalisme dan selalu all out membela Garuda Indonesia yang bercita–cita besar yaitu terbang tinggi melayang ke penjuru dunia dengan permainan bola yang indah dan lolos ke Piala Dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar