Untuk mengenang jasa dan perjuangan setiap pahlawan bangsa Indonesia maka setiap tanggal 10 November kita selalu memperingatinya sebagai Hari Pahlawan. Semangat juang para pahlawan bangsa ini memang pantas diacungi jempol, disetiap daerah di Indoensia hampir semuanya memiliki pahlawan perjuangan yang mengangkat senjata untuk mengusir penjajahan di bumi pertiwi ini.
Sebut saja pahlawan seperti Teuku Umar, Cut Nyak Dien, Teuku Imam Bonjol, Sultan Mahmud Badarudin, Pangeran Diponegoro, Sultan Hasanudin, Pattimurah dll. Memang semangat juang para pahlawan bangsa ini tinggal cerita dan kenangan namun ada suatu pesan yang seharusnya dapat menjadi acuan bagi kita semua sebagai insan yang hanya ikut menikmati kemerdekaan dan mengisinya dengan tindakan-tindakan yang dapat membuat bangsa ini menjadi bangsa yang mempunyai karakter, mandiri dan tidak tergantung dari negara lain.
Secara langsung itu bukanlah tugas kita, namun sebagai warga negara Indonesia yang tidak pernah ikut merasakan bahagianya peperangan melawan penjajah negeri ini setidak-tidaknya tidak membuat negeri ini menjadi lemah dengan sumberdaya manusianya yang hanya mampu menjadi penonton dan menjadi pelayan di negeri sendiri.
Mari kita awali dengan melakukan sesuatu secara mandiri dan berjuang untuk membuat suatu kehidupan yang lebih baik dan sekaligus mengajarkan kepada generasi penerus kita bagaimana caranya menjadi manusia yang kompetitive dan mampu mandiri dengan situasi dan kondisi apapun. Setidak-tidaknya anak kita mengetahui perjuangan hidup dan kerja keras orang tuanya untuk mengais rejeki dan membiayai semua kebutuhan hidup guna menyongsong kehidupan yang lebih baik.
Saya mengibaratkan suatu negara dengan sebuah bangunan Masjid, masih banyak sekali warga di suatu lingkungan yang ingin membangun masjid yang bagus bahkan terkesan mewah, namun pembiayaannya masih menunggu uluran tangan dari seorang donatur, yang biasanya mempunyai visi dan misi tertentu. Seandainya hari ini masyarakat melakukan swadaya untuk pembangunan masjid yang sederhana mungkin sudah tercipta suatu pondasi dan bagunan sederhana yang dapat digunakan untuk beribadah, minimum untuk sholat berjamaah, wel ... masyarakat kita lebih suka menunggu sesuatu tercipta dulu baru kemudian melakukan suatu kegiatan yang bermanfaat didalamnya, bukan sebaliknya melakukan sesuatu yang bermanfaat terlebih dahulu untuk menciptakan sesuatu yang sederhana sembari merencanakan sesuatu kearah yang lebih baik secara mandiri, walaupun membutuhkan proses dan waktu yang tidak instant ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar